Friday, December 7, 2012


Pengertian Kecerdasan Spiritual atau biasa disebut Spiritual Quotient

Pada hakikatnya kecerdasan spiritual bila diartikan satu persatu sesuai dengan kasat mata, kecerdasan berarti kemampuan seseorang sedangkan spiritual berarti hal hal yang berhubungan dengan agamis. Lalu apa itu sebenarnya kecerdasan spritual ???



Pengertian SQ (Spiritual Quotient), Menurut Danah Zohar, kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan yang bertumpu pada bagian dalam diri kita yang berhubungan dengan kearifan diluar ego atau jiwa sadar. Pandangan lain juga dikemukakan oleh Muhammad Zuhri, bahwa SQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan. Asumsinya adalah jika seseorang hubungan dengan Tuhannya baik maka bisa dipastikan hubungan dengan sesama manusiapun akan baik pula. Menurut beberapa teori lain Kecerdasan Spiritual yang dikenal dengan SQ (spiritual quotient) adalah  kecerdasan  jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif.



Bagaimanakah Kecerdasan Spiritual berkembang dengan baik ???

SQ merupakan fasilitas yang membantu seseorang untuk mengatasi persoalan dan berdamai dengan persoalannya itu. Karena SQ berperan dalam penentuan keputusan. Singkat kalimatnya adalah kemampuan bagaimana kita memandang sebuah persoalan menjadi sebuah pelajaran dan tujuan.

Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan ditandai dengan  :
1.      kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
2.      memiliki tingkat kesadaran yang tinggi
3.      mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit
4.      mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan
5.      mampu mewujudkan hidup sesuai dengan visi dan misi
6.      mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya



Kaitan antar SQ, IQ, dan EQ.

S    Spiritual Quotient mendukung adanya keseimbangan antara Intelligence Quotient (IQ) maupun Emotional Intelligence (EI). Mengapa demikian ??? karena SQ adalah suatu intelegensi atau suatu kecerdasan dimana kita berusaha menyelesaikan masalah-masalah hidup ini berdasarkan nilai-nilai spiritual atau agama yang diyakini. Di mana kita berusaha menempatkan tindakan-tindakan dan kehidupan kita ke dalam suatu konteks yang lebih luas dan lebih kaya, serta lebih bermakna. Oleh karen itu kecerdasan spiritual merupakan dasar yang perlu untuk mendorong berfungsinya secara lebih efektif sebuah Intelligence Quotient (IQ) maupun Emotional Intelligence (EI). Menurut Ian Marshall dan Danah Zohar, penulis buku SQ, The Ultimate Intelligence, tanpa disertai kedalaman spiritual, kepandaian (IQ) dan popularitas (EQ) seseorang tidak akan memberi ketenangan dan kebahagiaanhidup.
Hasil Penelitian para psikolog USA menyimpulkan bahwa Kesuksesan dan Keberhasilan seseorang didalam menjalani Kehidupan sangat didukung oleh Kecerdasan Emosional (EQ – 80 %), sedangkan peranan Kecerdasan Intelektual (IQ) hanya 20 % saja. Dimana ternyata Pusatnya IQ dan EQ adalah Kecerdasan Spiritual (SQ), sehingga diyakini bahwa SQ yang menentukan Kesuksesan dan Keberhasilan Seseorang. Dalam hal ini IQ dan EQ akan bisa berfungsi secara Baik/Efektif jika dikendalikan oleh SQ.
Antara SQ dan HATI

SQ sangat erat kaitannya dengan hati, seperti teori yang telah disebutkan Muhammad Zuhri bahwa SQ adalah kecerdasan manusia yang digunakan untuk berhubungan dengan Tuhan. Sedangkan untuk memilih Tuhan dibutuhkan sebuah keyakinan, keyakinan itu sendiri muncul dari hati. Hal ini juga menjadi pengaruh mengapa SQ adalah alat penyeimbang antara EQ dan IQ. Berikut beberapa quotes berkaitan dengan hati atau perasaan.

Hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita pikir menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati tahu hal-hal yang tidak dapat diketahui oleh Pikiran. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerjasama, memimpin dan melayani.

Hati Nurani akan menjadi pembimbing manusia terhadap apa yang harus ditempuh dan apa yang harus diperbuat, artinya setiap manusia sebenarnya telah memiliki sebuah Radar Hati sebagai pembimbingnya. Sebagaimana yang udiungkapkan JalaludinRumi : Mata Hati punya kemampuan 70 kali lebih besar, untuk melihat kebenaran daripada dua indra penglihatan




Ciri utama dari SQ ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya sebagai bentuk penerapan nilai dan makna. Maksut dari bermakna dapat menimbulkan beberapa kesimpulan. Karena BERMAKNA itu berarti banyak dan bersifat relative. Ternyata setelah disadari oleh manusia, bahagia sebagai salah satu perasaan subyektif  dimana lebih banyak ditentukan dengan rasa bermakna. Rasa bermakna bagi manusia lain, bagi alam, dan terutama bagi kekuatan besar yang disadari manusia yaitu salah satunya adalah Tuhan. Manusia mencari makna, inilah penjelasan mengapa dalam keadaan pedih dan sengsara sebagian manusia masih tetap dapat tersenyum. Karena bahagia tercipta dari rasa bermakna.

Wednesday, December 5, 2012


Kaitan antara SQ dan Perawat

SQ merupakan sebuah tahapan manusia untuk mencari rasa yang bermakna, bermakna dalam konteks ini kita membahas tentang rasa bahagia seagai pilihan yang subyektif. Perawat yang memiliki taraf kecerdasan spiritual tinggi mampu menjadi lebih bahagia dan menjalani hidup dibandigkan mereka yang taraf kecerdasan spiritualnya rendah. Dalam kondisi yang sangat buruk dan tidak diharapkan, kecerdasan spiritual mampu menuntun manusia untuk menemukan makna. Mengapa kecerdasan spiritual sangat dibutuhkan dalam profesi perawat ???
Menjadi seorang perawat adalah pendamping pasien. Dimana kebimbangan berbagai macam kasus akan dihadapi perawat ketika menentukan suatu keputusan. Misalnya memberi tahu keadaan pasien yang sebenarnya. Ketika pasien dalam kondisi terminal, asupan asupan secara spiritual sangat dibutuhkan pasien dan pihak keluarga.

Manusia dapat memberi makna melalui berbagai macam keyakinan. Ada yang merasa hidupnya bermakna dengan menyelamatkan anjing laut. Ada yang merasa bermakna dengan
membanggakan orangtua. Bahkan ada yang merasa mendapatkan makna hidup dengan menempuh bahaya bersusah payah mendaki puncak tertinggi Everest di pegunungan Himalaya atau berbuat nakal. Pencarian makana bagi perawat seharusnya mampu mengaitkan pemberian pelayanan keperawatan atas dasar ibadah pada Allah dan pertolongan bagi manusia yang membutuhkan. Mengapa ?? berkalikali disebutkan makna itu subyektif. Cara setiap orang mengartikannya pun juga subyektif. Nah, karena manusia dapat merasa memiliki makna dari berbagai hal, agama (religi) mengarahkan manusia untuk mencari makna dengan pandangan yang lebih jauh. Bermakna di hadapan Tuhan. Inilah makna sejati yang diarahkan oleh agama, karena sumber makna selain Tuhan tidaklah kekal. Untuk itulah seorang perawat membutuhkan SQ yang tinggi, agar dapat membagi ilmu terhadap orang lain. Karena yang dihadapi perawat, bukanlah hewan yang tidak bias berfikir. Tetapi manusia, yang diciptakan Tuhan secara sempurna dengan pikirannya.